Dalam wawancara kepada BBC, Ekhlas, yang merupakan warga minoritas Yazidi, Irak, menceritakan kisah pilunya. Usia Ekhlas masih 14 tahun saat diculik ISIS.
"Selama enam bulan, ia memperkosa saya. Saya berusaha untuk bunuh diri," kata wanita berambut panjang itu.
Ekhlas dalam wawancara dengan BBC. (Screenshot Video BBC)
|
"Dia sangat jelek. Seperti monster dengan rambut panjangnya. Baunya sangat buruk. Saya begitu takut dan tidak mampu untuk menatapnya," ucap Ekhlas.
Nasib baik menghampiri Ekhlas. Saat pemerkosanya tengah bertarung dan keluar dari kamp pengungsi, ia memanfaatkan momen itu untuk kabur.
Sepanjang wawancara, Ekhlas terlihat begitu menyimpan emosi dari masa lalu yang menyakitkan. Namun ia begitu tegar. Tidak meneteskan air mata sekali pun.
Kini Ekhlas tinggal di Jerman. Dia mendapat terapi dan pendidikan di sana. Ekhlas menatap lembaran baru dalam hidupnya dan bermimpi menjadi pengacara.
(nkn/imk)
DETIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar